Hari pernikahan harusnya menjadi momen yang indah dijalani oleh pasangan pengantin. Karena acara pernikahan diharapkan hanya dijalani sekali seumur hidup.
Tapi, kisah lain dihadapi seorang wanita bernama Badriyah Amirullah.
Wanita berusia 26 tahun ini telah melangsungkan pernikahnnya dengan pria bernama Mohamad Syaiful Izwan Mohamad Shah, melansir NST.
Pria yang juga berusia 26 tahun ini berprofesi sebagai pemadam kebakaran.
Keduanya menikah pada 18 November 2017 dan upacara digelar oleh pihak perempuan di Kampung Melayu Majidee, Johor, Malaysia.
Meskipun begitu, resepsi di pihak laki-laki digelar setelahnya karena mereka harus mengumpulkan keluarga besar.
Awalnya, pasangan ini senang karena Syaiful mendapat izin pulang untuk menikah.
"Dia diberi 3 hari liburan diminta pulang pada Senin (19 Maret 2018). Jadi, kami berpikir tidak ada masalah."
Badriyah mengaku bersemangat menjalani resepsi kedua.
Tapi, ternyata harapannya tak menjadi nyata. Di hari resepsi mereka, Badriyah justru terpaksa melakukannya sendirian.
Meski hampir menangis, dirinya coba memberanikan diri dan tetap tegar.
"Aku berterima kasih pada mertua yang menenangkanku.
Mereka memintaku tetap kuat dan tenang, melihat semua persiapan pernikahan sudah selelsai.
Aku tidak berpikir bisa melewatinya tanpa mereka," jelasnya pada NST.
Belakangan terungkap bahwa Syaiful yang seharusnya selesai pelatihan pada bulan Juli tidak bisa mendapat izin pulang begitu saja.
Hal ini memaksi Badriyah untuk merayakan pernikahannya sendiri tanpa suami.
Dalam pernikahan tersebut, Badriyah hampir tidak menggunakan pakaian pernikahan lengkap.
Tapi, suaminya memintanya melakukan hal tersebut.
Baridyah mengaku sangat canggung saat tiba di tempat resepsinya di Mini Arena Square, Chenderong Balai.
Dirinya merasa lega saat pembawa acara mengumumkan bahwa pengantin pria tak bisa hadir.
"Aku memberanikan diri berjalan di depan tamu menuju ke meja utama.
Hanya Tuhan yang tahu bagaimana perasaanku saat itu. Tentu saja aku malau.
Siapa yang tidak, jika suaminya tidak di sampingnya di hari pernikahan."
Meksipun begitu, Badriyah sadar sebagai menantu pertama dirinya harus berani dan menjalani resepsi tersebut.
Melansir Berita Harian, anggota pelatihan pemadam kebakaran memang tak dapat izin pulang.
Mereka diperbolehkan pulang jika ada hal darurat atau kematian anggota keluarga.
Sedangkan, pernikahan tidak dianggap sebagi kondisi darurat.
Walaupun resepsi berjalan di luar rencana, Badriyah mengaku tak menyalahkan departemen pemadam kebakaran setempat.
Ia menerima kondisi tersebut sebagai tantangan menjadi seorang istri pemadam.
Badriyah juga percaya bahwa semua hal ada hikmahnya.
Dirinya bersyukur bisa mendapat kesempatan jadi istri seorang pemadam.
"Aku melihat ini sebagai persiapan masa depan, karena mungkin banyak tantangan yang ada.
Tapi, apapun itu, pengalaman di pelaminan sendirian adalah sesuatu yang mungkin tidak mudah aku lupakan," ucap Badriyah.
Selamat atas pernikahannya Mba Badriyah, semoga pernikahanya membawa berkah bagi kalian berdua.
Sumber: http://wow.tribunnews.com